Welcome To Blog AL Muges

AL Muges Blog

25 Juni 2017

BEM Universitas dan Sosok Seorang Yogi Setiawan

1 komentar
Oleh  : Albar Muges
Salam Perjuangan...!!!



"BEM itu bukan BEM saya, bukan BEM kamu, bukan BEM mereka, tapi BEM kita semua." Hidup ini tidak semakin memudah. Itu sebabnya kita harus menjadi lebih cerdas dalam memilih orang yang tepat untuk bisa memecahkan problem yang terjadi hari ini. Pendidikan itu penting, dan pekerjaan itu jalan rezeki. Marilah kita ikhlas memampukan diri. Jangan lagi mengeluh. Jangan suka membesarkan rasa pesimis. Memang upaya tidak menjamin perbaikan hidup, tapi tidak ada perbaikan hidup yang bisa dicapai tanpa upaya.

Kekuatan ide dan inspirasi mampu mengalahkan uang dan publikasi konvensional. Saya yakin itu dengan sepenuh hati. Seorang Yogi Setiawan memberikan banyak inspirasi untuk bergerak. Saat ini, BEM Unindra membutuhkan pemimpin yang mampu menggerakan. Pemimpin yang mampu memberikan inspirasi untuk bergerak bersama-sama memberikan solusi atas masalah yang terjadi pada kampus ini. Bukan seorang manusia super power yang bisa menyelesaikan masalah dari sekian banyaknya masalah yang terjadi saat ini.

Seperti yang sering disampaikan Anies Baswedan, “Kesalahan sekarang adalah menganggap masalah yang terjadi bukan sebagai masalah dirinya. Masalah bangsa Indonesia dianggap sebagai masalah orang lain”. Hal yang sangat mendasar dalam kehidupan bangsa ini adalah rasa memiliki. Ketika masalah dianggap sebagai masalah orang lain, maka kepedulian kita akan berkurang. Tetapi saat masalah dianggap sebagai masalah sendiri, maka sekuat tenaga kita akan bergerak menyelesaikannya. Bayangkan jika seorang pemimpin harus menyelesaikan semua masalah bangsa ini, siapapun tak ada yang akan sanggup menyelesaikannya sendirian. “Turun tangan, bukan urun angan” kata Anies Baswedan dalam setiap diskusinya. Kata yang tepat untuk mengajak semua lapisan pemuda Indonesia agar turut ambil bagian dalam setiap masalah dan menjadi pribadi-pribadi yang mampu menjadi inspirator kebaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai mahasiswa, sudah barang tentu kita dituntut untuk kembali menghadirkan suasana kebihnekaan dalam kampus. Melihat  kondisi BEM hari ini, tentu dibutuhkan pemimpin baru yang mampu memahami hakikat sosial origins dari bangsa ini, pemimpin yang tidak sekedar mengakui dirinya sebagai mahasiswa, tapi pemimpin yang bisa menjadi representasi dari  esensi Sumpah Pemuda.

Kondisi BEM hari ini sebetulnya sedang berada dalam satu keadaan yang mahasiswanya terombang-ambing, sehingga sering kali muncul permasalahan antar mahasiswa yang itu justru menghina esensi dari Sumpah Pemuda. Oleh sebabnya mindset tentang multikulturalisme harus  terus dihidupkan di kalangan mahasiswa supaya aura dari sosial origins dari bangsa ini kembali harum.

Pemimpin yang menginspirasi adalah pemimpin yang menggerakan untuk bersama-sama menjadi bagian dari solusi atas masalah kampus ini. Seperti halnya Barack Obama yang hadir dengan ide-ide segar kebangsaan, saya melihat inspirasi itu justru hadir lewat sosok seorang Yogi Setiawan. Tidak salah jika saya katakan bahwa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) membutuhkan sosok pemimpin yang menginspirasi perubahan seperti Yogi setiawan. Inilah saatnya kita semua menjadi bagian dari perubahan. Soekarno dan Hatta dua orang proklamator sudah mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bergerak bersama-sama mengisi kemerdekaan.
 

Welcome To Blog AL Muges Design by Insight © 2009